Jakarta, CNBC Indonesia – PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) atau PGE berkomitmen untuk terus melakukan ekspansi bisnis. Hal ini mengingat tingginya prospek industri panas bumi di Indonesia.

Direktur Keuangan Pertamina Geothermal Energy Yurizki Rio menjelaskan, sejauh ini pihaknya masih sangat optimistis dengan panas bumi yang ada di Indonesia. Saat ini, Indonesia memiliki potensi energi panas bumi yang ditaksir mencapai 24 gigawatt (GW) atau setara dengan 40% sumber energi panas bumi di seluruh dunia.

Hal tersebut didukung oleh posisi Indonesia yang berada di zona ring of fire. Sehingga, Indonesia identik dengan panas bumi. Di samping itu, panas bumi memiliki keunggulan berupa karakter base load yang memungkinkan energi tersebut dapat menghasilkan listrik dengan jumlah yang besar dan stabil.

“Dengan karakter ini, panas bumi dapat menjadi tulang punggung energi terbarukan nasional,” ujar Yurizki dalam Squawk Box, Selasa (23/4/2024).

Ia melanjutkan, kapasitas terpasang panas bumi Indonesia diharapkan dapat mencapai 4,8 GW pada tahun 2030 mendatang. Potensi inilah yang ingin dimanfaatkan oleh PGE.

Sebagai informasi, PGE juga gencar melakukan ekspansi bisnis. Saat ini, PGE memiliki proyek pipeline penambah kapasitas panas bumi sekitar 700 megawatt (MW) sampai 1.000 MW dalam jangka waktu menengah.

Di sisi lain, PGE juga sedang melakukan pemetaan ulang perencanaan bisnisnya. Dalam hal ini, PGE memproyeksikan dapat menambah kapasitas panas bumi sebesar 395 MW agar perusahaan ini dapat memiliki kapasitas terpasang sebesar 1 GW pada tahun 2026.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Wujud Nyata PGEO dalam Mendorong Transisi Energi


(dpu/dpu)




Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *