Jakarta, CNBC Indonesia – PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) atau PGE menjajaki pasar internasional ke Turki dan Kenya, untuk menggarap potensi panas bumi dan ekspansi bisnis. Hal ini diharapkan dapat melanjutkan kinerja keuangan yang positif di 2024 ini.

“PGE juga jajaki pasar internasional di Turki dan Kenya. Dua hal ini berbeda, di Kenya lebih fokus di eksplorasi,” ujar Direktur Keuangan Pertamina Geothermal Energy Yurizki Rio kepada CNBC Indonesia, Selasa (22/4/2024).

Dia menjelaskan di Kenya eksplorasi, dan sudah ada kesepakatan dengan dua perusahaan di negara tersebut.

“Salah satunya punya lapangan sumber 300 MW dan satu lagi 140 MW. Nantinya pada 2027 unit satu masing-masing lapangan bisa beroperasi,” tambahnya.

Dia mengatakan perusahaan juga gencar melakukan ekspansi bisnis dan meningkatkan kapasitas menjadi 700 MW hingga 1.000 MW. PGE juga tengah memetakan ulang rencana bisnisnya, sehingga bisa meningkatkan395 MW agar total kapasitas terpasang sebesar 1 gigawatt (GW) pada 2026.

Sebagai informasi, PGE memiliki kapasitas terpasang panas bumi mencapai 672 MW. PGE juga berekspansi mengembangkan panas bumi di luar negeri, tepatnya di Turki dan Kenya. Kedua negara tersebut dipilih karena memiliki potensi energi panas bumi yang melimpah dan iklim investasi yang menarik bagi PGE.

“PGE memiliki cadangan panas bumi terbesar di Indonesia dan global,” ungkap Yurizki.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Wujud Nyata PGEO dalam Mendorong Transisi Energi


(rah/rah)




Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *